Ikan Anglerfish Bernama Gloom
Di kedalaman laut yang sunyi, seekor anglerfish bernama Gloom hidup sendirian dalam gelap. Cahaya kecil di antenanya menjadi satu-satunya penerang di dunia yang dingin dan mencekam. Ia berburu di antara batu-batu karang yang gelap, menjebak ikan-ikan kecil yang tertarik oleh sinarnya.
Namun, suatu hari, arus bawah laut yang kuat datang tanpa peringatan. Gloom terseret, tubuhnya yang kecil tak mampu melawan derasnya pusaran air. Ia terombang-ambing, semakin lama semakin jauh dari tempat asalnya. Saat akhirnya arus melemah, Gloom mendapati dirinya berada di tempat yang tak pernah ia bayangkan—lapisan laut yang lebih dangkal, penuh cahaya yang menyilaukan.
Matanya yang terbiasa dengan kegelapan merasa perih. Ia mencoba berenang ke bawah, kembali ke dunia yang ia kenal, tetapi tubuhnya sudah terlalu lemah. Cahaya matahari menembus air, menciptakan siluet bayangan besar yang bergerak di kejauhan.
Lalu, ia melihat sesuatu yang belum pernah ia temui sebelumnya—seorang manusia penyelam.
Penyelam itu berenang mendekat, terkejut melihat sosok Gloom yang aneh. Tubuh bulat dengan gigi tajam dan antena bercahaya membuatnya tampak seperti makhluk dari dunia lain. Namun, bukannya takut, penyelam itu justru terpesona. Ia tahu bahwa anglerfish seharusnya tidak berada di sini, di perairan yang begitu terang.
Gloom menggelepar perlahan, kehabisan tenaga. Ia tahu dirinya tidak akan bertahan lama. Penyakit yang datang dari perubahan tekanan air dan panasnya cahaya membuat tubuhnya melemah.
Sang penyelam dengan lembut meraih Gloom, menatapnya dengan rasa ingin tahu dan belas kasih. Ia bisa melihat bahwa makhluk ini sedang sekarat. Namun, di saat-saat terakhirnya, Gloom merasakan sesuatu yang baru—kehadiran makhluk lain yang tidak membencinya, tidak takut padanya, dan tidak lari darinya.
Cahayanya berpendar lebih terang untuk terakhir kalinya, seolah ingin menyampaikan sesuatu. Sang penyelam tersenyum di balik maskernya, mengagumi kilauan indah yang perlahan meredup. Dalam genggaman yang hangat, Gloom menghembuskan napas terakhirnya.
Ia telah tersesat jauh dari rumah, namun di akhir perjalanannya, ia menemukan sesuatu yang lebih dari sekadar kegelapan—ia menemukan seseorang yang melihatnya, mengaguminya, dan membuatnya tidak merasa sendirian.
Di lautan yang luas dan penuh misteri, cahayanya mungkin telah padam, tapi kenangan tentangnya akan terus bersinar dalam ingatan sang penyelam.